Jalan Lintas Talukkuantan-Pekanbaru Putus

Jumat, 29 Januari 2016 22:04:07 2502
Jalan Lintas Talukkuantan-Pekanbaru Putus
Kondisi jembatan Sungai Bawang Desa Petai yang ambruk membuat jalan lintas Telukkuantan
Talukkuantan, inforiau.co - Jembatan Sungai Bawang yang terletak di Desa Petai Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi ambruk, Kamis (28/1) sore. Akibatnya, jalan lintas Telukkuantan - Pekanbaru putus.
 
Menurut Presno, salah seorang warga Petai menyatakan jembatan ambruk sekitar pukul 16.45 Wib.
 
"Sekitar 10 menit yang lalu, jembatan ambruk membuat jalan lintas Telukkuantan - Pekanbaru putus," ujar Presno.
 
Sementara, Rio Irawan mengatakan jembatan ambruk dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi. "Sungai Bawang meluap, sehingga mengikis bagian dasar jembatan," ujar Rio. Dikatakannya, lokasi ambruk berada di pangkal jembatan.
 
Putusnya jalan ini tidak menimbulkan kemacetan."Sebab, arus lalulintas langsung dialihkan ke jalan ekstran. Naik di Petai keluar di Koto Baru, begitu juga sebaliknya," ujar Presno, salah seorang warga Petai, Kamis (28/1).
 
Ia menyarankan jika masyarakat akan melewati jalan lintas ini, sebaiknya melewati jalan poros ekstran.
 

Jalan Desa Koto Kombu Amblas

Masih di Kuansing, ruas jalan lingkung Desa Koto Kombu Kecamatan Hulu Kuantan, Kamis(28/1/16) amblas. Bahkan jalan tersebut tidak bisa lagi dilewati oleh masyarakat setempat. 
 
Karena hampir seluruh badan jalan yang berada persis di samping sekolah MDA dan SD tersebut longsor akibat tergerus oleh derasnya Sungai Kuantan.
 
"Tinggal sedikit lagi jalannya, sudah hampir putus, longsor ke sungai," kata Kepala Desa Koto Kombu Firdaus, Kamis(28/1).
 
Amblasnya jalan tersebut diduga akibat hujan deras yang disertai angin kencang yang terjadi sejak pagi hari.
 
Kejadian longsornya jalan tersebut diperkirakan sekitar pukul 09.00 Wib.Menurut Dori salah seorang warga setempat menkhawatirkan, jika tidak segera diatasi dan dibe­nahi, diperki­rakan jalan ini akan terputus dan melebar lebih luas lagi. 
 
Sebab, jalan tersebut berada dibibir sungai Kuantan. Sementara arus sungai setakad ini cukup deras. Dan dikhawatirkan akan terus menggerus badan jalan tersebut. 
 
"Ini jalan utama menghungkan Dusun Koto dan Dusun Kombu. Kalau sempat longsor ini terus melebar, maka SD dan MDA yang berada dikawasan itu nyebur ke sungai Kuantan," kata Dori.
 

Jalan Lintas Riau-Sumbar Kembali Normal

Sementara itu setelah sempat tertimbun longsor, ruas jalan yang menghubungkan Riau-Sumbar, tepatnya di KM 79 dan KM 2 jalan lintas Rantau Berangin - Ujung Batu, Desa Merangin kecamatan Kuok kabupaten Kampar, sudah kembali normal, Kamis (28/1).
 
Jalan tersebut kembali bisa dilalui sepeda motor dan mobil, setelah alat berat milik kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang memang sudah disiagakan di wilayah ini, dikerahkan untuk menyingkirkan bongkahan batu dan material tanah yang runtuh dari tebing jalan.
 
Selain itu, pihak kepolisian dari Polsek Bangkinang Barat dan Satuan Lalulintas Polres Kampar juga ikut andil mengatur lalu lintas, dimana sebelumnya, sejak pagi hingga siang tadi, hanya bisa diberlakukan satu jalur dengan sistem buka tutup jalan.
 
"Siang tadi sudah normal kembali. Kita diperbantukan alat berat, jadi bisa cepat mengantisipasi bongkahan longsor tersebut," ujar Paur Humas Polres Kampar, Iptu Deny Yusra.
 
Deny mengatakan, longsor ini terjadi akibat tingginya curah hujan yang mengguyur sebagian wilayah Kampar dan perbatasan dengan Sumbar (Sumatera Barat, red). Akibatnya, tebing yang berada di pinggir jalan di lokasi pun runtuh sebagian.
 
"Kita dapat laporan tadi pagi ada longsor disana. Kita langsung menerjunkan petugas ke lapangan untuk mengatur arus agar tidak menimbulkan kemacetan. Memang lokasi ini konturnya perbukitan dan tebing, sehingga rawan longsor," imbuhnya.
 
Ia memastikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kepolisian juga masih disiagakan di sana, untuk mengantisipasi adanya longsor susulan. "Masih siaga di lokasi longsor ini untuk melakukan pengaturan dan pengamanan lokasi guna menghindari hal yang tidak diinginkan," tukasnya. Grc/Rtc/Ir

KOMENTAR