Ketika Hinaan Melanda Gubernur NTB Dasar Indo, Dasar Indonesia, Dasar Pribumi, Tiko!

Senin, 17 April 2017 10:18:11 656
Ketika Hinaan Melanda Gubernur NTB Dasar Indo, Dasar Indonesia, Dasar Pribumi, Tiko!
Gubernur NTB
Jakarta, Inforiau.co - Penghinaan yang diterima TGB Dr. Muhammad Zainul Majdi  Pada hari Minggu 9 April 2017, sekitar pukul 14.30 waktu setempat, Gubernur NTB Dr. Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang bersama istri menuju counter Batik Air di Bandara Changi Singapore dan ikut mengantri bersama penumpang lainnya dengan tujuan Jakarta.
 
Beberapa saat mengantri, untuk keperluan menanyakan jadwal penerbangan TGB keluar antrian menemui petugas, sementara istri beliau Hj Erica Zaninul Majdi tetap dalam antrian.
 
Selesai dengan petugas, TGB kembali ke barisan antrian disamping istri beliau. Namun tiba-tiba ada seorang pemuda warga keturunan, marah-marah kepada TGB karena mengira TGB telah menyerobot antrian.
 
Walau sudah diingatkan bahwa TGB adalah Gubernur NTB, Steven tetap memaki-maki, bahkan mulai melakukan penghinaan dengan kata-kata rasis kepada TGB yang adalah seorang Hafidz Al-Quran dan cucu ulama besar pendiri Nahdatul Wathan TGH. M. Zainuddin Abdul Madjid.
 
“Mereka pikir itu bukan istri saya awalnya. Malu mungkin lalu mengumpat-umpat. Kami mengalah pindah antrian masih terus diumpat. Saya adukan ke polisi setiba di Jakarta,” jelas TGB ke media beberapa waktu lalu.
 
Karena terus diumpat dengan kata-kata kasar bahkan dengan hinaan yang rasis dengan sebutan “Dasar Indo, dasar Indonesia, Dasar pribumi tiko”, yang belakangan diketahui TGB bahwa “tiko” adalah singkatan dari tikus kotor yang merupakan istilah penghinaan untuk pribumi Indonesia, maka TGB akhirnya melaporkan Steven ke polisi setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.
 
“Di Polres bandara pun mereka masih mengintimidasi petugas. Teriak-teriak di dalam kantor sampai kemudian diusir keluar oleh seorang petugas. Setelah tahu (Gubernur) pun tak berkurang arogansinya. Saya membayangkan bagaimana mengenaskannya saudara-saudara kita yg kebetulan bekerja pada mereka,” kata TGB.
 
Di Polres Bandara Soekarno-Hatta akhirnya Steven, yang belakangan diketahui anak seorang pengusaha tersebut, membuat surat pernyataan maaf kepada TGB atas penghinaan yang telah ia lakukan. Surat permohonan maaf bermeterai itu ditandatangani Steven. Dalam surat itu, Steven mengakui melayangkan kata-kata kasar kepada TGB.
 
TGB akhirnya memaafkan Steven dan tidak memproses hukum penghinaan bernada rasis yang telah dilakukan steven kepadanya.
 
“Saya berharap peristiwa yang menimpa saya dan istri bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, agar kita semua tulus dalam berbangsa,” kata TGB selepas menunaikan sholat Jumat di Masjid Islamic Centre Mataram, NTB, hari ini, Jumat (14/4).
 
Minta Warga Tidak Terprovokasi 
Di hadapan ribuan jamaah usai menunaikan ibadah shalat Jumat di Islamic Center NTB, pria yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) mengajak warga NTB untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. 
 
"Saya tidak bisa melarang orang marah, tapi kemarahan yang ada tidak boleh mendorong pada satu bentuk kemaksiatan. Tetap jaga keamanan, kenyamanan, dan ketenangan NTB. Untuk itu, angan ada yang terprovokasi apapun," kata TGB di Islamic Center NTB, Jumat (14/4).
 
TGB menambahkan, tidak boleh ada seseorang atau sekelompok yang merasa lebih hebat dari kelompok lain dan lantas merendahkan kelompok lain karena faktor apapun. "Allah SWT maha adil, mudah-mudahan apa yang terjadi pada diri saya dan keluarga jadi pelajaran," kata TGB.
 
TGB mengingatkan agar umat Islam di NTB yang menjadi mayoritas untuk selalu mengayomi yang minoritas di NTB. "Insya Allah saya yakin umat Islam di NTB punya kesabaran dan kedewasaan sehingga tetaplah semua yang terjadi sebagai pupuk untuk semakin menumbuhkan semangat dalam membangun daerah kita," kata TGB menambahkan. ****
 

KOMENTAR