Rame-rame Diperiksa KPK

Rabu, 27 April 2016 20:40:39 1229
Rame-rame Diperiksa KPK
Mantan Sekdaprov Riau Zaini Ismal usai diperiksa KPK di SPN Pekanbaru, Selasa, 26 April 2016. Foto FERDIAN
Pekanbaru, inforiau.co - Komisi Pemberantasan Korupi (KPK) melakukan pemeriksaan lanjutan terkait kasus suap pengesahan APBDP Riau 2014 dan APBD Riau 2015. Satu tim penyidik berkantor sementara di Sekolah Polisi Negara (SPN) Jalan Patimura Pekanbaru untuk memeriksa sejumlah saksi.
 
Selasa (26/4) kemarin sebanyak 11 saksi yang seluruhya merupakan mantan pejabat dan PNS Pemprov Riau, kecuali Ahmad Kirjauhari yang merupakan terpidana kasus tersebut. 
 
Mereka yang diperiksa penyidik KPK hari ini adalah mantan Sekdaprov Riau Zaini Ismail, mantan Asisten II Sekdaprov Riau Wan Amir Firdaus, Ayub Khan, mantan Kepala Biro Perlengkapan Setdaprov Riau, Said Saqlul Amri, mantan Kepala BPBD Riau, Syahril Abubakar, Ketua PMI Riau. 
 
Kemudian Muhammad Abdi, staf Biro Umum Sekdaprov Riau, Suwarna, mantan pejabat di Biro Keuangan, Iqbal Ansori, staf Komisi A DPRD Riau, Amiruddin, PNS Pemprov Riau dan Burhanuddin, personil Satpol PP Pemprov Riau. 
 
Pelaksana Harian (Plh) Biro Humas KPK Yayuk Andriati membenarkan kalau 11 saksi yang diperiksa penyidik di SPN Pekanbaru hari ini seluruhnya untuk tersangka mantan Ketua DPRD Riau Johar Firdaus. Ketika ditanya mengenai saksi untuk tersangka mantan Ketua DPRD Riau yang kini Bupati Rokan Hulu Suparman, Yayuk mengaku belum tahu. 
 
“Daftar saksi selalu dirilis penyidik pagi hari. Munkin besok baru diketahui siapa saja yang akan diperiksa dan untuk tersangka siapa,” demikian penjelasan Yayuk.
 
Pejabat Pemprov Riau Bungkam
Satu persatu pejabat dikalangan Pemprov Riau datang memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Sekolah Polisi Negara (SPN) Jalan Pattimura, Pekanbaru. Lucunya, hampir semua dari mereka 'bungkam' dan terkesan enggan memberikan komentar.
 
Sejak pagi, tidak ada satu pun diantara mereka yang mau memberikan keterangan lengkap terkait agenda pemeriksaan hari ini oleh penyidik KPK. 'Penyakit' bungkam ini bahkan menular ke Suwarno, selaku staf keuangan Pemprov Riau saat kasus suap APBD Riau mencuat waktu itu.
 
"Jangan lah difoto-foto," kata Suwarno sesaat ke luar dari ruang pemeriksaan visualisasi tugas kepolisian negara (SPN) Pekanbaru. "Iya terkait suap APBD Riau untuk tersangka Suparman dan Johar Firdaus," timpuhnya sambil berlalu pergi. Di luar itu, Suwarno enggan berkomentar kepada awak media.
 
Sementara itu mantan Sekdaprov Riau Zaini Ismail mengaku dicecar sekitar tiga hingga empat pertanyaan. "Iya, terkait dugaan suap APBD, untuk Suparman dan Johar Firdaus," jawab Zaini.
 
Selain itu, Zaini enggan berkomentar banyak terkait agenda tersebut. "Itu saja, kalau yang lain yang lengkap tanya sama penyidik (KPK) saja ya. Tadi cuma ditanya-tanya sedikit," komentarnya.
 
Ia mengaku bahwa pemeriksaan kali ini fokus pada keterangan-keterangan saja‎. Tidak ada kroscek rekaman seperti dalam pemeriksaan KPK sebelumnya. "Tak ada rekaman (diperdengarkan, red). Cuma ditanya-tanya saja. Tiga sampai empat pertanyaan. Sudah ya," tukasnya.
 
Hari Ini Giliran Anggota DPRD‎ Riau
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melanjutkan agenda pemeriksaan, lembaga Antirasuah itu menjadwalkan pemeriksaan lanjutan dari kalangan anggota DPRD Riau hari ini.
 
Tidak dirincikan berapa orang dan siapa-siapa saja nama mereka, namun KPK memberi signal, salah satunya adalah terpidana kasus suap APBD Riau, Ahmad Kirjuhari.
 
"Ahmad Kirjuhari besok jadwalnya. Sepaket dengan anggota DPRD lainnya," ungkap salah seorang penyidik KPK disela-sela pemeriksaan pejabat Pemprov Riau, Selasa siang. "Kalau yang lain saya tidak ingat nama-namanya. Kalau Kirjuhari iya besok," pertegas dia. Rtc/Grc/Ir

KOMENTAR